Senin, 05 November 2018

Jenis-Jenis Peta

PETA GARISPeta yang menyajikan detil alam dan detil buatan manusia dalam bentuk simbol titik, garis dan area.

PETA TOPOGRAFI:
Peta yang menggambarkan unsur atau kenampakan permukaan bumi baik alamiah dan 
budaya manusia dalam bidang datar dan dengan sistem proyeksi
PETA TEMATIK:
Peta yang menggambarkan satu atau lebih tema atau obyek tertentu dalam bidang datar

PETA FOTO
Peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara yang dilengkapi garis 
konturnama dan keterangan
Peta Foto Terrektifikasi

Peta Foto Tidak Terektifikasi
Peta Orthofoto
PETA DIGITALPeta yang merupakan konversi dalam bentuk dijital (angka) yang tersimpan dalam komputer.
Peta Digital dapat diperoleh dari beberapa cara yaitu dari:
Citra Satelit
Digitasi Foto Udara
Digitasi Peta Garis
Hasil Pengukuran dengan alat ukur TS

Mengenal Dasar-Dasar Statistika



Statistika berasal dari bahasa latin yaitu “status” yang berarti “negara” . Statistik merupakan sekumpulan dari konsep dan metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan dan menginterprestasi data kuantitatif tentang sesuatu hal termasuk pengambilan keputusan dalam situasi terdapat ketidak pastian dan variasi.

Data merupakan unsur pokok yang harus diperoleh dalam suatu penelitian, riset, maupun observasi. Data diperoleh melalui semua obyek yang diteliti/observasi atau sebagian dari yang diteliti/observasi.

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dilapangan, sedangkan data skunder merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung. Perolehan data secara tidak langsung dapat melalui pustaka-pustaka, laporan-laporan, publikasi-publikasi, hasil-hasil penelitian atau sumber lain misalnya surat kabar, jurnal, laporan bulanan, dan jenis laporan lainnya.

Data internal merupakan data yang diperoleh secara langsung, sedangkan data eksternal merupakan data yang diperoleh dari sumber lain. Data eksterna; digolongkan menjadi data ekstern primer dan data ekstern skunder.

Data kualitatif merupakan data atribut, yaitu data yang bukan berbentuk bilangan dan tidak dapat dioperasikan dengan matematik. Data kualitatif dapat dikuantitafkan dengan cara memberi skor, rangking, maupun dengan cara pemberian indeks. Data kuantitatif mempunyai sifat harganya selalu berubah-ubah atau bersifat variabel.

Data Skala Nominal merupakan data dengan tingkatan yang sangat lemah dan mempunyai ciri-ciri data yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dibandingkan dan tidak mempunyai klasifikasi, misalnya data Jenis Pekerjaan (Petani, PNS, Pedagang,dsb), Jenis Kelamin (Laki-laki, perempuan), Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha). 
Data Skala Ordinal (rangking), merupakan data kategori yang mempunyai sifat hubungan hirarchi, misalnya Tingkat Pendidikan (rendah, sedang, tinggi), Pangkat (kapten, mayor, letkol, kolonel, jendral).Data Skala Interval, kelompok data ini mempunyai hirarchi yang lebih kuat jika dibandingkan dengan data skala ordinal sebab pengukurannya dicapai kecuali dengan persamaan dan urutannya, juga dengan mengetahui jarak (interval) antara dua kelas yang berbeda.

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.
a). Rata-rata Hitung (Mean).
Harga rata-rata atau "arithmatic mean" (disingkat mean) adalah harga yang banyak digunakan. 
X = ( ∑ fi . Xi) / ∑ fi
b).Modus
Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi, paling banyak muncul atau atau data yang mempunyai frekuensi tertinggi dinamakan Modus {disingkat Mo).
b1
Mo = b + p ( ----------- )
b1+b2
dengan ketentuan :
b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak, p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi interval kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi interval kelas sesudahnya Sehingga untuk data

c). Median
Kumpulan dari suatu data yang telah tersusun menurut urutan nilainya dari data terkecil ke data yang terbesar, data yang paling tengah dinamakan Median / Nilai Tengah (Me).
1⁄2 n - F
Me = b + p ( ----------- )
f
dengan ketentuan :
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median terletak,
p = panjang kelas median,
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median,
f = frekuensi kelas median.

d). Kuartil, dan Desil
Apabila susunan data tersebut dibagi rnenjadi 4 kelompok data maka masing-masing batas tengah dari kelompok data tersebut sebagai Kuartil. Kuartil terdiri dari Kuartil pertama (K1), Kuartil kedua (K2), dan Kuartil ketiga (K3). Kuartil kedua juga disebut sebagai Median

i.n/4 - F
K, = b + p ( ------------- )
f
dengan ketentuan :
b = batas bawah kelas Ki, ialah kelas dimana Ki terletak,
p = panjang kelas Ki,
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas Ki,
f = frekuensi kelas Ki.

Seperti Kuartil yang membagi data menjadi 4 kelompok, maka Desil merupakan susunan data yang terbagi menjadi 10 bagian:
i.n/10 -F
Ki = b + p ( ----------- )
f
dengan ketcntuan :
b = batas bawah kelas Di ialah kclas dimana Di terlctak,
p = panjang kelas Di
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas Di
f = frekuensi kelas Di.

Deviasi Standar apabila datanya diambil dari sampel dengan simbol s, sedangkan apabila datanya merupakan data populasi dengan lambang σ Jadi s merupakan statistic sedangkan σ merupakan parameter. 

Statistik inferensial merupakan jenis statistik yang mengkhususkan penyelidikan sampel merupakanobjek penelitiannya. Tugas dari statistik inferensial adalah mengambil kesimpulan dari suatu penyelidikan tertentu menggunakan sejumlah sampel terbatas yang diambil dari suatu populasi tertentu dan kesimpulannya merupakan kesimpulan populasi dan bukan kesimpulan dari sampel.

Kelompok non probabilitas dikenal sebagai sampling seadanya, sampling kebetulan atau sampling dengan tujuan tertentu. Sedangkan sampling dengan probabilitas dikenal sebagai random sampling. Perbedaan utama antara pengambilan sampling dengan probabilitas maupun tidak dengan probabilitas terletak pada kesempatan untuk terpilih sebagai anggota sampel.

PROBABILITY : Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling), Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling), Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling), Sampling Rumpun (Cluster Sampling), Sampling Bertahap (Multistage Sampling), Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling) sedangkan

NON PROBABILITY: Sampling Kuota (Quota Sampling), Sampling Kebetulan (Accidental Sampling), Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling), Sampling Sukarela (Voluntary Sampling), Sampling Snowball (Snowball Sampling)

Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan.

Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan.

Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling.

Sampling Snowball (Snowball Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya.

Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul.

Sampling Kuota (Quota Sampling)
Mirip stratified sampling yaitu berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias.

Sampling Rumpun (Cluster Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok.

Kesalahan sampel (Sampling error) merupakan kesalahan dengan indikasi besar dari harga statistik tidak sama dengan harga parametrik. Kadang-kadang dari perhitungan harga kedua sampel saja mungkin tidak sama apalagi jika dibandingkan dengan perhitungan harga populasi. Kesalahan ini disebabkan karena pengambilan sampel yang tidak tepat, atau distribusi datanya yang terlalu heterogen.

Derajad Kebebasan adalah suatu nilai pada perhitungan akhir statistik yang bebas bervariasi,
derajad Kepercayaan atau tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat keterpercayaan sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi dan atau sejauh aman pengambilan keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini kebenaranya

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.

Uji Beda digunakan untuk menguji, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua variabel atau apakah terdapat perbedaan antara dua sampel. Uji Beda digunakan untuk menentukn perbedaan yang signifikan antara keadaan sebelum dan sesudah suatu perlakuan, dan untuk menguji apakah terdapat perbedaan diantara duia buah sampel.

Kai Kwadrat merupakan salah satu analisis statistik untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent. Kai Kwadrat merupakan salah satu statistik non parametrik. Jenis skala data untuk mengolah data dengan analisis ini dapat berupa data nominal, data ordinal, data interval maupun data rasio. Kai Kwadrat juga merupakan analisis tabulasi silang, merupakan jenis analisis frekwensi yang memerlukan paling sedikit dua variabel untuk keperluan analisis data. Tugas dari analisis Kai kwadrat antara lain :
1.mentest proporsi untuk data multinomial,
2.mentest kesamaan rata-rata distribusi poison,
3.mentest indepent antara dua karakteristik dalam daftar kontingensi B x K,
4.mentest kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi dari mana data itu diduga diambil,
5.mentes model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan.

Uji Produk Momen by person atau disebut Korelasi Product Momen (KPM) merupakan alat uji statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio. Fungsi KPM sebagai salah satu statistik inferensia adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi) hasil penelitian.




Kamis, 01 November 2018

Mengenal Macam-macam Citra Satelit

Saat ini banyak sekali satelit penginderaan jauh yang beredar, masing-masing jenis satelit seperti landsat (1-7), NOAA, baskara, SPOT, Envisat, Ikonos, Quickbird, dan lain-lain mempunyai karakteristik dan tujuan masing-masing.
            Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan memahami berbagai kenampakan objek di berbagai permukaan bumi melalui penginderaan jauh. Berdasarkan Misinya Setelit Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam.
1.      Citra Satelit Cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP.
2.      Citra satelit sumberdaya alam terdiri dari: 
a)      Resolusi Rendah yaitu, SPOT, LANDSAT, ASTER.
b)      Citra Resolusi Tinggi yaitu, IKONOS, QUICKBIRD.
Satelit Landsat (land satelite)
            Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185km x 185km.


Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)
            Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat.  satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.

Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
            Satelit yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat.

Satelit QUICKBIRD
            Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).

Satelit IKONOS
            Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999. merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681km.citra resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tapi tidak efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional.


Satelit ALOS
            Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan teknologi  satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantaulingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi wilayah,pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.

Satelit GeoEye     
            GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori olehGoogle dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampumemetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelitkomersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.

Satelit WorldView
            Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yangdiluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memilikiresolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
            Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanicand Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untukmenggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra RedObservation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite,tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km,inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).
Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer),
2. TOVS (Tiros Operational Vertical Sonde),
3. HIRS (High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS),
4. DCS (Data Collection System),
5. SEM (Space Environment Monitor),
6. SARSAT (Search And Rescue Sattelite System).

Mengenal Sistem Koordinat Peta



A.    Sistem UTM (Universal Transvers Mercator )
Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.


Ketentuan UTM
1.     Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang disebut meridian standar dengan faktor skala 1.
2.      Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180° BT dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri.
3.      Perbesaran di meridian tengah = 0,9996.
4.      Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS.
Ciri Proyeksi UTM
Ciri proyeksi UTM adalah :
1.   Proyeksi bekerja pada setiap bidang Ellipshoid yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar  yang disebut zone.
2.   Proyeksi garis meridian pusat (MC) merupakan garis vertikal pada bidang tengah poyeksi.
3.   Proyeksi garis lingkar equator merupakan garis lurus horizontal di tengah bidang proyeksi.
4.    Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi pada butir dua dan tiga dengan interval sama. Jadi garis pembentukan gridn bukan hasil dari garis Bujur atau Lintang Ellipshoide (kecuali garis Meridian Pusat dan Equator).
5.    Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara grid di Meridian Pusat = , atau garis arah meridian yang melalui titik luar Meridian Pusat tidak sama dengan garis arah Utara Grid Peta yang disebut Konvegerensi Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil.

UTM digunakan sebagai sistem Proyeksi Pemetaan Nasional
Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan sistem proyeksi yang digunakan secara nasional di wilayah Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan lasan mengapa sistem UTM dipakai :
1.     Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar garis khatulistiwa atau garis lintang equator dari barat sampai ke timur yang relative seimbang.
2.     Untuk kondisi seperti ini, sistem proyeksi Tansverse Mecator/ Silinder Melintang Mecator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi mnimal).
3.     Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka akan dipilih sisatem proyeksi Universal Transverse Mecator yang memberikan batasan luasan bidang  antara dua garis bujur dan ellipsoide yang dinyatakan sebagai zone.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM
Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :
  • Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
  • Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.
  • Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.
  • Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).
Peta UTM Dunia
  
Peta UTM Indonesia


B.    Sistem Koordinat TM-3˚
Sistem koordinat ini memodifikasi sistem koordinat yang sudah ada sebelumnya yaitu UTM (Universal Transverse Mecantor) WGS 1984, dengan cara membagi sistem proyeksi UTM 6 derajat ke 3 derajat. Sehingga dalam satu zona UTM 49 selatan misalnya, terdiri dari 2 zona TM-3˚, yaitu TM-3˚ zona 49.1 dan TM-3˚ zona 49.2. Sistem koordinat ini merupakan sistem yang digunakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) karena dianggap memiliki akurasi koordinat posisi lokasi yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan jika sistem koordinat TM-3˚ merupakan turunan dari sistem koordinat UTM.  Sistem koordinat TM-3˚ juga mempunyai beberapa karakteristik, yaitu silinder, konform, tangent, transversal, zone proyeksinya 3°, faktor skala di meridian sentral = 0.9999, titik nol sumbu y dari sistem koordinat peta terletak pada garis equator, titik nol sumbu x dari sistem koordinat peta terletak pada garis meridian sentral , Absis semu (T) : 200 000 meter + X dan Ordinat semu (U) : 1 500 000 meter + Y.
Adapun ciri-ciri dari system grid TM3 adalah :
·        Memiliki lebar zona 3 derajat yang dibagi secara simetris dalam arah barattimur oleh meridian sentral, dan dalam arah utara-selatan oleh garis ekuator.
·        Titik nol (titik asal) koordinat untuk setiap zona adalah perpotongan meridian sentral dengan garis ekuator.
·       Menggunakan sistem koordinat dua dimensi (x,y) atau dinyatakan dengan
(timur, utara), dengan sumbu x (timur atau easting) berhimpit dengan garis
44 ekuator dan mengarah ke timur peta dan sumbu y (utara atau northing)
berhimpit dengan meridian sentral dan mengarah ke utara peta.
·       Faktor skala pada meridian sentral adalah 0,9999.
·       Untuk belahan bumi bagian selatan dapat digunakan nilai utara semu (false
northing) sebesar 1.500.000 meter, dan untuk belahan bumi bagian timur
digunakan nilai timur semu (false easting) sebesar 200.000 meter.
·       Indonesia dibagi atas 16 zona, dan aturan penomeran zona dimulai dari zona
46.2, yaitu pada meridian 93 derajat T dan 96 derajat T, lalu meningkat
sampai zona 54.1, yaitu pada meridian 138 derajat T dan 141 derajat T.
·       Cakupan lintang untuk setiap zona adalah 6 derajat utara dan 11 derajat
selatan.

Peta Pembagian Zona TM 3
Sistem proyeksi TM 3⁰
          Di berlakukan di Instansi BPN berdasarkan pasal 3 PMNA tahun 1997
Sistem proyeksi UTM
         Di berlakukan di Instansi BAKOSURTANAL berdasarkan Surat Keputusan Ketua                        BAKORSUTANAL  No.019.202/1975

               Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997, sistem koordinat  nasional  menggunakan  sistem  koordinat  proyeksi Transverse Mercator Nasional dengan lebar zone 3⁰  atau disingkat TM3 . Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, sistem koordinat TM3  memiliki ketentuan – ketentuan sebagai berikut
1.   Meridian  sentral  zone TM-3   terletak  1,5  derajat  di  timur  dan barat meridian sentral zone UTM yang      bersangkutan
2.   Besaran faktor skala di  meridian sentral yang digunakan dalam Zone TM-3  adalah 0,9999
3.   Titik  nol  semu  yang  digunakan  mempunyai  koordinat  (X)  = 200.000 m barat dan (Y) = 1.500.000 m selatan.
4.   Model matematik  bumi sebagai bidang referensi adalah spheroid pada datum WGS-1984 dengan parameter a  = 6.378.137 meter dan f = 1 / 298,25722357
      World Geodetic  System  1984  (WGS 84)  selanjutnya dikenal juga dengan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN 95). Selengkapnya, datum ini mempunyai parameter sebagai berikut :
1.     Jari-jari ekuator (a)                                   =   6.378.137 m
2.     Penggepengan (f)                                    =   1 /  298,257223573.
3.     Setengah sumbu pendek (b)                  =    6.356.752,314 m
4.     Jari-jari kutub (c)                                      =    6.399.593,626 m
5.     Eksentisitas I kuadrat (e² )                      =   0,006694380
6.     Eksentrisitas II kuadrat (e'² )                   =   0,006739497

Perbedaan/Persamaan TM3 dan UTM
* TM3 memiliki lebar zona 3 Derajat, sedangkan di UTM satu zona memiliki lebar 6 Derajat.
* Satu Zona UTM dibagi menjadi dua zona TM3. MisalnyaUTM Zona 50 dibagi menjadi TM3 Zona,50.1 dan TM3 Zona 50.2
* Proyeksi TM3 dan UTM sama-sama menggunakan Transverse Mercator
* False Easting setiap zona di TM3 adalah 200000, sedangkan di UTM adalah 500000
* False Northing setiap zona di TM3 adalah 1500000, sedangkan di UTM adalah 10000000
* Central meridian di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya sama. Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang dibagi dua tersebut otomatis menjadi Central meridian
* Scale Factor di TM3 adalah 0,9999 sedangkan di UTM adalah 0,9996
* Latitude of Origin sama yaitu 0 (nol) derajat







Mengenal Apa Itu Metode Penelitian : Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya

  Pengertian Dari Metode Penelitian Penelitian sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu research, yang berasal dari dua kata yaitu re dan ...